Dalam melakukan sebuah transaksi keuangan,
terdapat dua kebetulan yang sama atau biasa disebut dengan double coincidence. Dimana salah satu pihak tersebut ingin melakukan peminjaman kepada pihak
lainnya, harus terlebih dahulu kedua pihak tersebut kenal satu sama lain dan
harus pula tersedia nya sumber dana. Dua hal inilah yang menjadi dasar terjadinya transaksi keuangan.
Terdapat beberapa hal yang mendasari orang memegang uang menurut
J.M Keynes , yaitu sebagai alat transaksi, motif jaga-jaga dan sebagai alat
untuk berinvestasi.
- Motif Transaksi
Permintaan
uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk transaksi
sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan seperti pembelian bahan baku, pembayaran
upah, pembayaran listrik, dan lain-lain.
- Motif Jaga-Jaga
- Motif Berinvestasi
Arti
spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan
surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila
tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi
naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan
sebaliknya.
Gambar Skema Peminjam, Bank, Pemberi Pinjaman dan
Pasar Modal
Penjelasan
dari skema diatas adalah jika terdapat pihak yang berkekurangan maka dia akan
meminjam ke Bank, sedangkan pihak yang berlebih akan menabung dan menyimpan
uang mereka di Bank. Maka dari uang hasil tabungan pihak berlebih tersebut yang
kemudian diberikan sebagai modal bank untuk meminjamkan ke pihak yang
berkekurangan. Alasan pihak berlebih menabung ke Bank adalah agar uang mereka
aman (safety) pada saat disimpan dan
dapat memperoleh bunga (i1). Ketika pihak yang berkekurangan meminjam uang ke
Bank, maka diberikan tanggungan berupa bunga (i2) yang harus dibayarkan oleh
pihak yang berkekurangan ke bank. Sedangkan bila pihak yang berkekurangan
adalah sebuah perusahaan, maka dia dapat melalui pasar modal dengan membeli
obligasi (surat utang), namun untuk pihak yang berlebih dapat membeli saham di
pasar modal. I3 adalah bunga yang terdapat di pasar modal untuk diskonto dan
bunga dari dividen. Sehubungan dengan Bank yang menerapkan sistem transparansi,
maka bank dengan nama “Tbk” atau terbuka melakukan penjualan saham (surat
kepemilikan) ke pasar modal.
Saham
Tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas. Yang di dapat dari pemegang saham adalah berupa dividen yang adalah hasil pemabagian
keuntungan. Dividen didapat dari TL (profit usaha) – Laba Ditahan.
Contoh
kasus dalam permainan saham :
Jika
pada tanggal 24 April 2014 pada Pukul 11.00 perusahaan PT.X membeli saham
seharga 10.000/lot, kemudian pada pukul 15.00 harga saham mereka melonjak
menjadi 15.000/lot. Dengan kenaikan harga tersebut maka PT.X memutuskan untuk
langsung menjual saham mereka, hal ini lah disebut dengan istilah short selling. Total keuntungan sebesar
5000 itulah yang disebut dengan istilah capital
gain.
Obligasi
Surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi
janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada
periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Contoh
:
Perusahaan
meminjam uang sebesar 9 juta dalam jangka waktu 3 bulan pelunasan. Dengan
pinjaman ini, maka peminjam dikenakan bunga sebesar 10% dari total peminjaman.
Bunga yang kemudian dibayar terlebih dahulu disebut dengan istilah diskonto.
Gambar Skema Asuransi, Reasuransi dan Retrosesi
Dari gambar diatas dijelaskan bila pihak awal
peminjam meminjam uang sebesar 100 juta, sehingga bank memiliki biaya
pertanggungan sebesar 100 juta. Dikarenakan bank ingin mengurangi resiko
tanggunan tersebut, maka Bank bekerjasama dengan PT.Z untuk membantu membayar
biaya pertanggungan sebesar 100 juta tersebut dan membayar premi sebesat 1 juta
kepada PT.Z tersebut. Proses inilah dinamakan asuransi, yang adalah mekanisme
pemindahan resiko kepada pihak lain yang menjamin kompensasi
finansial
secara penuh ataupun parsial untuk kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh
peristiwa di luar kendali pihak tertanggung
Untuk mengurangi beban yang harus dibayarkan oleh PT.Z, maka PT.Z bekerjasama dengan PT.K untuk membantu membayar pertanggungan, sehingga PT.K menanggung pembayaran sebesar 80 juta kepada PT.Z dan PT.Z membayar premi pada PT.K sebesar 800 ribu. Proses inilah dinamakan reasuransi, yaitu mempertanggungkan
kembali sejumlah resiko oleh suatu perusahaan asuransi kepada perusahaan
asuransi lainnya.
Dalam mengurangi kembali beban biaya pertanggungan, maka PT.K bekerjasama dengan PT.L yang berada di luar negeri karena di Indonesia belum terdapat perusahaan yang mampu memberikan pertanggungan sebesar resiko ini. Dimana dalam hal ini, PT.L harus menanggung biaya sebesar 60 juta kepada PT.K dan PT.K membayar premi kepada PT.L sebesar 600 ribu. Dikarenakan PT.L ingin membeli saham bank yang memberikan pinjaman tersebut diharuskan dari hasil investasi dari perusahaan dalam negeri, maka PT.L membentuk tiga perusahaan dalam negeri yaitu PT.A, PT.B, PT.C. Ketiga perusahaan tersebut yang kemudian membeli saham Bank tersebut sebesar 60%, sehingga kepemilikan terbesar dimiliki oleh PT.L (dengan kata lain Bank dimiliki oleh PT.L) yang kemudian akan memudahkan PT.L dalam melakukan penanggungan setiap biaya yang diberikan oleh Bank dan sirkulasi keuangan di dalam nya.
Secara keuntungan dapat diperhitungkan bahwa lebih baik meminjamkan uang 100 ribu kepada 100 orang dengan masing-masing sebesar seribu daripada 100 ribu hanya kepada satu orang. Dalam hal ini dinamakan hukum bilangan besar atau Law of Big Number.
ASURANSI
Asuransi merupakan bagian dari lembaga atau portofolio keuangan besar terhadap perjanjian ganti rugi terhadap kemungkinan kerugian. Asuransi digerakkan oleh bank dan bank bekerjasama dengan perusahaan asuransi untuk membayar sisa biaya pertanggungan yang dimiliki oleh nasabah.
Terdapat tiga jenis asuransi, yaitu :
Gambar Skema Asuransi
- Asuransi kerugian (General Insurance) yaitu adalah asuransi yang berkaitan dengan pertanggungan terhadap harta benda.
- Asuransi jiwa (Life Insurance) yaitu adalah asuransi yang merupakan program asuransi yang memberikan perlindungan terhadap resiko pada jiwa seseorang yang menjadi tertanggung selama masa asuransi.
- Asuransi Kesehatan (Health Insurance) yaitu merupakan salah satu jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para nasabah asuransi tersebut apabila mereka mengalami gangguan kesehatan atau mengalami kecelakaan.
Didalam asuransi terdapat 5 bagian didalam nya, yaitu bagian Underwriting, Actuary, dan Claim yang merupakan bagian operasional perusahaan asuransi ditambah dengan bagian Marketing dan Investasi.
- Bagian Underwriting adalah bagian yang menyetujui siapakah yang dapat mengikuti asuransi dan menyelidiki keabsahan dan kebenaran relasi antara pemegang polis dan pihak pihak tertanggung.
- Bagian Actuary adalah bagian yang menghitung jumlah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis
- Bagian Claim adalah bagian yang menyelidiki kebenaran terjadinya sesuatu terhadap pemegang polis dan menyelidiki terjadinya claim yang terjadi.
- Bagian Marketing adalah bagian yang memasarkan produk asuransi sebuah perusahaan
- Bagian Investasi adalah bagian yang mencari dana bagi perusahaan asuransi tersebut.
Sebagai contoh, terdapat pemegang polis A terdaftar sebagai nasabah asuransi dan sebagai pemegang polis serta mengansuransikan keluarganya yang terdiri dari Istri dan kedua anaknya. Bila pemegang polis A kemudian meninggal dunia, makan keluarganya tersebut yang terdiri dari istri dan kedua anaknya akan mendapat biaya pertanggungan yang disebut dengan beneficiary.
Dalam perhitungan biaya pertanggungan sebuah perusahaan asuransi dalam jenis asuransi jiwa, maka dilakukan perhitungan biaya dengan menggunakan Tabel Mortalita.
Gambar Tabel Mortalita Indonesia
Tabel mortalita adalah tabel yang menunjukan
tingkat mortalitas yang diperkirakan terjadi setiap tahun dalam setiap kelompok
umur. Besarnya premi murni yang harus dibayar ditentukan oleh tingkat
mortalitas.Tabel ini dibuat setiap 100 tahun sekali terhadap 1000 orang di Indonesia per mil.
Sebagai contoh untuk perhitungan probabilitas orang yang meninggal di usia 40-50 tahun di Indonesia menurut tabel mortalita didapati sebanyak 480 orang. Namun dalam perusahaan asuransi tersebut hanya terdapat 200 orang yang meninggal dalam usia tersebut. Maka didapati kelebihan sebanyak 280 orang yang kemudian disebut dengan Net Underwriting. Maka bagian aktuaria akan menghitung jumlah biaya total untuk 480 orang menurut tabel tersebut Dana = 480 x Uang Pertanggungan (UP) = XXX. Bila terjadi kekurangan biaya, maka bagian aktuaria akan mencari dana dari bagian investasi. Namun bila terjadi kelebihan dana, maka dana lebih tersebut akan disebut cadangan solvabilitas. Jumlah premi yang harus dibayar oleh nasabah asuransi dapat dihitung dari Premi = Mortalita + Loading (biaya, administrasi dan bunga)